Saturday, March 20, 2010

Mimika Bangun "Rumah Pintar"

Pemerintah Kabupaten Mimika, Papua, melalui Dinas Pendidikan Menengah, tahun ini membangun enam "rumah pintar" di kampung-kampung, sebagai wadah pembelajaran masyarakat yang masih buta aksara.

Kepala Dinas Pendidikan Menengah Mimika, Yesaya Sombuk, di Timika, Jum`at (19/3), mengatakan, pembangunan "rumah pintar" telah dianggarkan dalam APBD 2010 sebagai jalan keluar mengatasi keterbelakangan pendidikan di kampung-kampung yang belum memiliki sarana belajar terutama bagi kelompok anak usia dini. "Kami akan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan membangun rumah pintar dan uji coba tahun ini akan dilakukan pada enam kampung di Mimika," jelas Sombuk.

Sombuk juga mengatakan, salah satu kampung yang sudah mulai dibangun "rumah pintar" yaitu Kampung Ayuka, Distrik Mimika Timur Jauh.

Agar program ini bisa berjalan dengan baik, menurut Sombuk, diperlukan keterlibatan aktif para petugas pos pelayanan terpadu (posyandu) selaku garda terdepan Dinas Kesehatan. Setiap rumah pintar akan didukung oleh tiga tenaga pendidik dan satu petugas kesehatan di tingkat posyandu.

Sombuk menjelaskan, program "rumah pintar" merupakan sistem pembinaan dan pendidikan anak usia 0-9 tahun melalui pendidikan nonformal.

Pembelajaran menggunakan pendekatan menyeluruh (holistik) dimana semua anak mendapat bimbingan secara khusus terhadap aktivitas keseharian mereka seperti cara mencuci tangan sebelum makan, cara menggunakan pensil dan alat tulis, mandi, menggosok gigi, hingga "program 3M" (membaca, menulis, dan menghitung).

Sombuk berharap, masyarakat Mimika terutama di wilayah yang akan dibangun "rumah pintar" mendukung penuh kegiatan ini dalam upaya menekan angka buta aksara di Kabupaten Mimika yang ditaksir mencapai puluhan ribu orang.

Sementara, sebanyak 773 siswa SMA dan 643 siswa SMK di Mimika sudah siap menghadapi pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SLTA yang akan dilaksanakan serentak mulai Senin (22/3) hingga Kamis (25/3).

Sombuk mengatakan, peluang kelulusan siswa dalam UN tahun ini semakin terbuka lantaran adanya kebijakan ujian ulangan bagi peserta yang gagal dalam ujian utama dan ujian susulan bagi peserta yang berhalangan karena alasan tertentu saat ujian utama.

Meski demikian, Sombuk meminta semua sekolah SLTA di Mimika dapat mempersiapkan siswa secara baik agar siap menghadapi UN.

Saat ini terdapat sembilan SMA dan enam SMK di Mimika yang sedang menyiapkan diri menghadapi UN. Biaya penyelenggaraan UN tingkat SLTA di Mimika ditanggulangi oleh Pemkab setempat dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp1 miliar. [TMA, Ant]

Source: gatra.com