OCTHO- Lagi-lagi PT Freeport  Indonesia kembali berulah, dimana mendatangkan puluhan wisatawan asal  manca Negara melalui biro perjalanan dari Jakarta, hal ini terlihat dari  kedatangan mereka yang sedang di tahan oleh penduduk asli dan  masyarakat adat pemiliki hak ulayat Cartensz Pyramid di lapangan Moses  Kilangan, saat mereka tiba dengan pesawat Merpati Nusantara dari  Jakarta, Kamis (15/04)tadi.
Kepala Bidang Pariwisata Kabupaten  Intan Jaya, Januarius Maisini yang kebetulan sedang berada di Timika  berkomentar kepada media ini, bahwa kedatangan mereka tidak sesuai  dengan kesepakatan yang telah di bentuk. 
“Kami  telah menetapkan jalur kedatangan wisatawan, dimana melalui Kabupaten  Intan Jaya, Sugapa, namun lagi-lagi PT FI memediasi kedatangan mereka  dengan melalui areal pertambangan, ini tidak benar,” ujarnya.
Maisini  juga menambahkan, PT FI telah melarang siapapun untuk berpergian ke  Cartensz melalui jalur pertambangan, namun kami bingung, beberapa hari  belakangan ini kenapa PT FI memfasilitasi mereka lewat jalur ini. Ada  kepentingan apa?
“Biro perjalanan local telah ada, kenapa PT FI  dan biro perjalanan dari Jakarta tidak memberikan kepercayaan kepada  mereka. Ini sudah melanggar hak-hak mereka. Ini juga perlu mendapat  perhatian yang serius dari pemerintah provinsi,” imbuhnya.
Hingga  saat ini beberapa pendaki yang akan berangkat ke Puncak Cartensz tidak  di ijinkan berangkat oleh masyarakat. “Kami melarang dengan tegas  kepergiaan mereka, karena kedatangan mereka tidak berkordinasi dengan  kami pemerintah daerah, dan pihak swasta yang telah mendapat kepercayaan  untuk mengelolah biro perjalanan,” akhiri Maisini.
Sekedar di  ketahui, kedatangan para turis gelap yang melalui biro perjalanan dari  Jakarta di perkirakan 200-300 orang setiap tahunnya. Sudah tentu ini  merugikan pemerintah di Papua, baik pemerintah provinsi maupun  pemerintah daerah.(op)
Sumber: pogauokto.blogspot.com
Thursday, April 15, 2010
Belasan Wisatawan Yang Akan ke Puncak Cartensz di Tahan Masyarakat
4/15/2010 11:17:00 PM
  Elsham News Service
  
Related Posts / Artikel Terkait :
Economi Pariwisata
- Seminar Raja Ampat di UKSW Salatiga
- Festival Lembah Baliem, Seru!
- Ke Lembah Baliem, Mahal Banget!
- Atraksi Memberi Makan Ikan di Raja Ampat
- Lukas Pemanggil Ikan
- Eksotisme Tablanusu
- Eksotisme Tablanusu
- Bali contributes 45 pct of forex from tourism
- 99 Persen Pengunjung Raja Ampat Wisman
- Raja Ampat Tak Izinkan Usaha Tambang
- Raja Ampat Promosi Wisata Bahari
- Kehadiran Wisata Cartenz Akan Memberikan Dampak Positif



 







 



