MANOKWARI – Akibat tingginya angka penderita HIV dan AIDS di Papua Barat, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) setempat terus gencar melakukan koordinasi antara sejumlah instansi pemerintah dan non pemerintah yang kompeten dalam menangani penyakit berbahaya ini. “Kami ingin KPA Kabupaten/Kota bisa lebih aktif dalam mengkoordinasikan institusi terkait yang ada di daerahnya masing-masing.” Kata Pengelola Program KPA PB Yogi Marianto di ruang kerjanya, kemarin. Yogi menilai meski eksis namun peran KPA di tingkat kabupaten/Kota belum cukup aktif. Selain koordinasi, yang harus dilakukan KPA Kabupaten/kota dalam menekan kasus HIV/AIDS adalah meningkatkan kepemimpinan lembaga.
Ia menuturkan, berdasarkan data dari dinas kesehatan Provinsi Papua Barat, angka penderita HIV/AIDS di wilayah itu per 31 Agustus 2010, sudah mencapai 2.209 kasus. Jumlah tersebut terdiri dari 1.219 penderita HIV, dan 990 AIDS. Dari 990 penderita, 495 diantaranya telah meninggal dunia.
Data berdasarkan kumulatif perkabupaten/kota, Yogi merinci, Kota Sorong menempati peringkat teratas dengan 820 kasus, Kabupaten Manokwari 613 kasus, disusul Kabupaten Sorong, Fakfak, Kaimana, Teluk Wondama, Bintuni, dan Sorong Selatan, masing-masing 343, 215, 112, 60, 25, dan 21 kasus.
Sementara data kasus HIV dan AIDS untuk periode tahun 2011 hingga kini belum diterimanya. “Dalam waktu dekat mungkin kami sudah menerima dari dinas kesehatan provinsi Papua Barat,” kata Yogi.
Meski angka kasus HIV AIDS di Papua Barat cukup tinggi, namun KPA tidak bisa melaksanakan peran secara langsung di lapangan. Dikatakan Yogi, KPA hanya bertugas melakukan koordinasi antar lembaga atau institusi yang terkait yang juga memiliki tugas dalam penggulangan HIV dan AIDS. Semisal Dinas Kesehatan atau LSM.
Dalam waktu dekat KPA PB akan menggelar pertemuan kemitraan dengan KPA Kabupaten/kota, serta mitra yang lain. Kegiatan ini didukung penuh oleh UNICEF.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Papua Barat Otto Parorongan, Rabu (24/8) mengatakan berbagai upaya terus dilakukan guna menekan angka kasus HIV dan AIDS yang diprediksinya terus meningkat. “Kasus ini makin meningkat karena lemahnya minat warga memeriksakan diri, budaya seks bebas yang tidak menggunakan alat pengaman juga ikut mendorong penyebaran HIV dan AIDS,” ucapnya.
Meski demikian pihaknya akan terus berkoordinasi dengan dinas terkait serta KPA yang ada diseluruh Kabupaten dan kota untuk melakukan inovasi program baru dalam meminimalisir penyakit tersebut. (jer/amr/l03)
sumber; http://bintangpapua.com
Saturday, August 27, 2011
AIDS di Papua Barat Tembus 2.209 Kasus
8/27/2011 01:14:00 AM
Elsham News Service
Related Posts / Artikel Terkait :
Act of Free Choice
- Unconfirmed Reports Of Imminent Major Security Crackdown
- Unsolved West Papua killings hold up development, says legislator
- Papua: Time for Firm U.S. Stand?
- Free West Papua to speak out on Lini Day
- Czech journalist detained, deported from Indonesia
- Terdakwa Makar Papua Dilarang Berobat
- Parlemen Belanda Larang Jual Tank Leopard ke Indonesia
- West Papuan Leaders Face Life In Prison
- Westerse ‘journalist’ op Paoea gearresteerd
- WN Ceko Ditangkap Saat Demo WPNA
- Oknum Brimob Pasok Senjata Illegal
- Satu Orang Pelaku di Papua Tertembak
- DPR Papua Desak Polisi Usut Penembakan Freeport
- 2 Warga Papua Tewas Ditembak Orang Tak Dikenal
- Pimpinan Gereja dan Masyarakat Papua Harus Bersatu
- Papua to Require Male Circumcision in AIDS Fight
- Papua Butuh Penyelesaian Unik
- W. Papua Cop Discharged for Smuggling Guns
- Dua Pemuda Jadi Korban Pengeroyokan
- Pengamanan Sidang Forkorus Cs Seperti ‘Mau Perang’
- Sekolah Kampung untuk Masa Depan Papua
- Pembangunan Pasar Mama-mama Terkendala Lahan
- Pembangunan Pasar Mama-mama Papua Masih ‘KJ’
- Dewan HAM PBB Pertanyakan HAM RI
- West Papua Report (February 2012)
Kesehatan
- 16 Rencana Aksi Pemerintah untuk Papua dan Papua Barat
- Mereka Terpaksa Berganti Nama untuk Menutupi HIV
- Papua to Require Male Circumcision in AIDS Fight
- Papua Barat Kekurangan Dokter
- 701 Warga Papua Meninggal akibat HIV/AIDS
- Dokter Spesialis Enggan Mengabdi di Merauke
- Delapan Ibu Hamil Positif HIV/AIDS
- Against All Odds: HIV/AIDS Epidemic Among Indigenous Papuans
- HIV/AIDS di Biak Tertinggi Ke-5 di Papua
- Uupps...Kasus HIV/AIDS di Papua Mencapai 7.300
- Perawat Mogok, Pasien RSUD Abepura Membludak
- Perawat Papua Tuntut Pembayaran Tunjangan
- Cegah Flu Babi, Ternak Diperketat
- Persoalan Kesehatan di Indonesia Timur Tertinggal
- Era Otsus, Bidang Kesehatan di Papua Bagai “Lompat”
- Suplemen Antijantung Koroner Ditemukan
- 12 Kasus Anak Pengidap HIV/AIDS di Jayapura
- Rabies on our doorstep
- Unicef Biayai Program Air Bersih Papua Rp2,7 M
- Unicef Biayai Program Air Bersih Papua Rp2,7 M
- Sorsel Gencar Bangun Fasilitas Kesehatan
- Gagal Jadi Polisi Akibat Perbesar Kelamin
- 32 Tindakan untuk Capai MDG Ditetapkan
- Indonesia Bebas Malaria Tahun 2030