REPUBLIKA.CO.ID,JAYAPURA--Kasus HIV dan AIDS di Provinsi Papua hingga Maeret 2011 mencapai 7.300 lebih kasus yang menyebar di 23 kabupaten/kota di wilayah provinsi paling timur Indonesia itu. Pelaksana Ketua Harian Komisi Penanggulangan AIDS, Provinsi Papua, drh Constant Karma, di Jayapura, Sabtu mengatakan, dari data yang diperoleh KPA Papua dari dinas kesehatan wilayah tersebut secara keseluruhan hampir sama rata jumlah HIV dan kasus AIDS.
Mantan Wakil Gubernur Papua itu tidak merincikan dari daerah mana saja angka kasus HIV/AIDS yang tertinggi, dan tidak merincikan berapa banyak yang telah meninggal dunia akibat penyakit yang belum ada obatnya itu. "Hingga Maret kemarin sudah sebanyak 7.300 lebih kasus di seluruh Papua, orang yang terinfeksi HIV/AIDS. Dan untuk data tiga bulan terakhir, belum keluar karena lagi menanti data dari kabupaten/kota yang masuk ke Dinas Kesehatan Provinsi Papua, kemudian diberikan kepada kami (KPA)," katanya
Dia menjelaskan, pihaknya telah melakukan sejumlah hal yang menarik dalam beberapa minggu terakhir ini, yakni dengan melakukan sejumlah pertemuan kepada konselor-konselor HIV/AIDS yang berasal dari tenaga kerja sosial masyarakat (TKSM) yang ada di wilayah tersebut guna memberikan penambahan pengetahuan dan pemahaman yang lebih spesifik terkait penyakit tersebut.
"Selain sejumlah upaya sosialisasi yang dilakukan oleh KPA dan organisasi terkait pada tahun-tahun sebelumnya. Yang menarik dalam minggu-minggu ini adalah kami (KPA) membuat penguatan kepada konselor-konselor. Kan konselor itu juga ada organisasinya," katanya.
Menurutnya, dengan keterlibatan para TKSM yang ada, pihaknya merasa terbantu karena dari 27 bidang materi yang ada di organisasi tersebut salah satunya menyangkut bidang HIV/AIDS. Dan KPA telah dua kali melakukan pertemuan terkait bagaimana mengelola kasus untuk menjembatani keperluan si-pasien/penderita HIV/AIDS.
"Para TKSM ini kan ada hingga ke distrik-distrik, apa lagi salah satu bidangnya menyentuh langsung dengan HIV/AIDS sehingga kami lihat perlunya melibatkan mereka dalam membantu para penderita penyakit tersebut," katanya.
Ketika ditanya, sejauh mana KPA melakukan sosialisasi kepada anak/siswa sekolah terkait HIV/AIDS, pria berkaca mata ini mengatakan jikalau hal itu telah dilakukan oleh UNICEF sebagai mitra kerja mereka yang sama-sama peduli akan perlunya pendidikan HIV/AIDS diajarkan kepada siswa sekolah.
"Itu lewat UNICEF, ada lima kabupaten di Papua yang telah melaksanakan program/mata pelajaran HIV/AIDS di sekolah-sekolah. Yang namanya pengarusutamaan HIV/AIDS, dan ada lima mata pelajaran yang berhubung langsung dengan HIV/AIDS. Dan ini semua sudah dibahas dan sudah berjalan," jelasnya.
"Lewat pendidikan HIV/AIDS yang didapatkan di sekolah-sekolah, semoga bisa memotong mata rantai ketidaktahuan pelajar tentang penyakit tersebut. Selain itu, kami terus berupaya memberikan advokasi lewat media yang dinilai sangat diperlukan" tambahnya.