MANOKWARI - Puluhan guru dari daerah pedalaman di Manokwari, Papua Barat tak mampu lagi menahan emosi. Para guru ini kecewa, bulan sudah lewat tetapi beras jatah PNS yang seharusnya diterima belum juga datang. Dengan menahan amarah, mereka beramai-ramai mendatangi kantor ekspedisi muatan kapal laut (EMKL) Tunas Baru yang berkantor di kawasan pelabuhan laut di Manokwari. Tunas Baru merupakan perusahaan yang ditunjuk Pemprov Papua Barat untuk mendistribusikan beras kepada para guru di Manokwari.
Sebelumnya pendistribusian jatah beras guru-guru di pedalaman ini dilakukan oleh PD Irian Bhakti Kabupaten Manokwari. Pada saat itu pendistribusian berjalan lancar, beras tiba tepat pada waktunya. Namun akhir-akhir ini selalu terlambat sejak dialihkan ke Pemprov Papua Barat yang menunjuk EMKL tersebut. Para guru ini pun datang dari pedalaman untuk mengambil jatah beras mereka.
Ternyata pihak EMKL menjelaskan kepada para guru-guru ini kalau beras belum ada di pihak EMKL. Saat itu juga para guru ini langsung marah dan melampiaskan emosi kepada dua orang karyawan yang ada di kantor EMKL tersebut.
Bukan hanya itu, sebagian dari mereka juga nyaris merusak beberapa fasilitas kantor. Untungnya, sebagian dari mereka meredakan emosi teman-temannya yang berang akibat jatah beras mereka belum didistribusikan. Tidak ada jawaban yang pasti, para guru-guru dari daerah pedalaman ini langsung meninggalkan kantor EMKL tersebut. Kesempatan itu, mereka mengatakan akan menyampaikan persoalan tersebut kepada Gubernur Papua Barat.(sr/aj/jpnn)
Source: JPNN
Saturday, April 3, 2010
Beras Telat, Guru Di Pedalaman Ngamuk
4/03/2010 10:23:00 PM
Elsham News Service
Related Posts / Artikel Terkait :
Pendidikan
- Sekolah Kampung untuk Masa Depan Papua
- Seminar Raja Ampat di UKSW Salatiga
- Sekolah Belum Dilengkapi Meja Kursi
- Puluhan Mahasiswa Asal Papua Kuliah di UGM
- Guru Lulus Sertifikasi Akan Diroling ke Pedalaman
- Tidak Ada Biaya, Sejumlah Anak Repatrian Tidak Sekolah
- Gedung SD YPPK St Johanes Bosco Kimaam Memprihatinkan
- Di Manokwari, Satu Sekolah Diajar Seorang Guru
- Awalnya Hanya Buat Modul, Sempat Terkendala Dana
- Unhas Setuju Bantu Peningkatan SDM di Papua
- Ribuan Anak di Merauke Tak Bersekolah
- Empat Sekolah, Hanya Ada 2 Guru
- Gelar UN, Biak Alokasikan Rp 2,1 Miliar
- Di Jayawijaya, Dua Sekolah Tak Ikut UN
- Alokasi Dana BOS Papua Rp187 Miliar
- Minim Ruang Kelas, 153 Siswa Tetap Belajar
- Papua Butuh SDM Bidang Energi Terbarukan
- Ratusan Guru Biak Numfor belum Dapat Tunjangan Sertifikasi Delapan Bulan
- Unicef Bantu Papua 4 Juta Dollar AS
- UNICEF Bantu Papua US$4 Juta
- Unicef allocates US$4 million for education in Papua
- Semangat di Tengah Keterbatasan
- Mewujudkan Mimpi Melalui Pendidikan di Papua
Berita Daerah
- Mendambakan “Surga Kecil”, Tanah Papua
- Kondisi Kesehatan Bram Makin Membaik
- RAPBD Papua Barat Ditetapkan
- Pengiriman Bantuan ke Wasior Terkendala Transportasi Kapal
- Warga Sempat Blokade Jalan di Lokasi Freeport
- Wapres Pimpin Rapat 22 Menteri
- Hess akan melakukan pengeboran di Blok Semai
- Mendagri: Segera serahkan APBA 2011
- DPRD Papua Barat Siapkan Dana Tambahan
- Era Otsus, Bidang Kesehatan di Papua Bagai “Lompat”
- Berbagai Tarian Tradisional Siap Ramaikan FDS
- DPD Dukung Papua Tengah Jadi Provinsi
- Imigrasi Papua tahan dua wartawan Prancis
- Imigrasi Papua tahan dua wartawan Prancis
- Ribuan Warga Demo Dukung Syarat Khusus Orang Asli Papua
- Ribuan Warga Demo Dukung Syarat Khusus Orang Asli Papua
- Spesies Baru di Mamberamo-Foja
- 2010, Ilmuwan Teliti Sejarah Es Puncak Jaya
- Satu dari Delapan DPO OPM Tewas Tertembak
- Anggota OPM Ditembak di Puncak Jaya
- Katak "Pinokio" Spesies Baru dari Papua
- Aparat Keamanan Tembak Mati Anggota OPM
- Bantuan Menkokesara Diportes Warga Papua
- Anggaran PNPM 2010 Sebesar Rp12 Triliun
- Penghuni Lapas Abepura Ancam Demo Menkumham